Bedakan Asam Urat dengan Rematik
Dari Sabang sampai Merauke, masyarakat kita cukup
akrab dengan kata “rematik” dan “asam urat”. Tapi sesungguhnya terdapat
kesalahpahaman secara nasional terhadap kedua istilah medis ini. Orang
sering dengan mudah memvonis rematik dan asam urat untuk semua keluhan pegal /
sakit / nyeri/ kaku pada tulang-persendian, otot, dan urat. Kesalahpahaman ini
juga berakibat luas dalam hal kesalahan pengobatan dan biaya yang terbuang
percuma. Asam urat itu bagian dari rematik, tapi orang yang rematik belum tentu akibat
asam urat
Rematik merupakan gejala penyakit ; rematik
selalu ada penyebabnya .
Rematik berarti rasa pegal / sakit / nyeri / kaku
pada tulang-persendian, urat, atau otot. Keluhan rasa sakit inilah yang
sebenarnya disebut rematik. Ini berarti, rematik itu selalu ada penyebabnya.
Penyakit-penyakit yang paling banyak/sering
menimbulkan rematik adalah :
1. Keropos tulang ( Osteoporosis ) dan pengapuran
tulang.
2. Asam urat berlebih dalam darah ( Hiperurisemia
).
3. Cedera/trauma fisik ; misalnya saat olahraga,
saat mengangkat beban berlebihan, atau karena jatuh terpeleset /
jatuh terduduk, atau akibat kecelakaan lalu lintas.
4. Kelebihan berat badan atau kegemukan.
5. Urat saraf terjepit.
6. Dan lain-lain.
Jadi, jika anda atau anggota keluarga anda
divonis oleh dokter, ” Ini sakitnya rematik Bu/Pak ” , jangan langsung berpuas
dahulu. Harus dituntaskan, rematiknya karena apa. Jika kita sudah paham betul
penyebab rematiknya, otomatis jalan keluar dan obat yang dipilih juga
tepat.
Asam urat atau keropos
tulang+pengapuran ? Apa
bedanya ?
Memastikan apa penyebab rematik sangatlah
penting. Tiap penderita bisa berbeda-beda penyebabnya. Misalnya, ada empat orang
mempunyai keluhan rematik pada sendi lutut, tapi penyakit mereka masing-masing
bisa saja berbeda. Mungkin si A karena keropos tulang dan pengapuran, si B
karena asam urat, si C karena kegemukan, si D karena pernah mengalami cedera.
Seseorang yang mengalami keluhan rematik juga bisa saja menderita beberapa
penyebab sekaligus, misalnya karena asam urat dan kegemukan, karena keropos
tulang dan asam urat, atau gabungan ketiganya.
Asam Urat ( Uric Acid
)
Kadar asam urat berlebih dalam darah (
Hiperurisemia ) umumnya disebabkan oleh dua hal :
1. Kelebihan konsumsi makanan berprotein tinggi,
baik hewani maupun nabati.
2. Gangguan/berkurangnya fungsi ginjal, sehinga
berkurang pembuangan asam urat dari dalam darah ke dalam
urin.
Penyebab terbesar dari kelebihan asam urat adalah
kesalahan kebiasaan makan tadi ; oleh karena itu, asam urat dapat diderita
oleh anak-anak remaja sampai usia lanjut. Kadar normal asam urat dalam
darah adalah 3,5 - 6,5 mg/dl , atau maksimal 7 mg/dl. Jika anda ingin
memastikan seseorang menderita asam urat atau tidak, cukup
dengan pemeriksaan darah. Di negara kita saat ini, biaya pemeriksaan kadar asam
urat berkisar antara Rp 25.000,- sampai Rp 35.000,-
Bagian tubuh yang cenderung menderita asam urat
adalah :
- Pangkal jari-jari kaki dan tangan
- Punggung kaki
- Pergelangan kaki dan pergelangan tangan
- Sendi lutut dan sekitarnya
- Sendi siku lengan
Asam urat yang
terus-menerus tinggi juga
berpotensi menimbulkan endapan kristal asam urat di dalam ginjal dan di dalam
urat. Endapan atau timbunan di dalam ginjal akan membentuk batu ginjal.
Endapan di dalam urat akan membentuk tonjolan di bawah kulit di daerah
urat yang bersangkutan, yang dalam bahasa medis disebut
“tophus/tophi”.
Keluhan rematik pada asam urat cenderung bersifat
menetap. Artinya, walaupun sendi yang terlibat kita istirahatkan/diamkan,
sakitnya cenderung tidak menghilang, terutama selama kadar asam uratnya masih
tinggi.
Keropos tulang dan ( sekaligus )
pengapuran tulang.
Bukankah keropos dan pengapuran tulang adalah dua
proses yang berlawanan ? Bukan.
Keropos tulang berarti kekurangan zat kapur (
Kalsium/Calc ) di dalam tulang. Tulang yang keropos akan mengecil, atau
menciut, atau berkerut, atau memipih. Akibatnya, permukaan dan tepi/pinggir
tulang yang keropos itu akan menjadi kasar, tajam, menonjol, atau meruncing.
Tonjolan atau runcingan yang terdapat pada tulang yang
sudah keropos itulah yang disebut pengapuran.
Jadi ini adalah dua proses yang berlangsung secara simultan/bersamaan, dengan
sebab yang sama : kurang zat kapur dalam tulang. Semakin keropos
sepotong tulang, semakin hebat pengapurannya.
( Hmm……., rumit betul ya ? Kalau pembaca belum
mengerti juga, bayangkanlah dua potong batangan sabun pewangi ruangan/mobil.
Sabun yang baru ibarat tulang yang sehat ; sabun yang sudah lama/aus/kering
ibarat tulang yang sudah keropos dan mengalami pengapuran. Hmm……., jadi mudah
bukan ? )
Pengapuran tulang inilah yang menimbulkan rasa
sakit/nyeri pada urat ataupun sendi, karena ia menekan/bergesekan dengan urat
pembungkus sendi, terutama di saat ada pergerakan atau saat ada beban terhadap
sendi. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa rematik/nyeri yang disebabkan
oleh keropos tulang dan pengapuran cenderung berkurang/hilang jika sendi yang
sakit di istirahatkan/diamkan, dan cenderung lebih hebat dirasakan oleh orang
gemuk daripada orang kurus.
Keropos tulang dan pengapuran cenderung diderita
oleh :
1. Orang usia lanjut, sekitar 45tahun ke
atas.
2. Wanita, karena sebagian kalsium
terpakai/terbuang di saat menstruasi, kehamilan, dan persalinan.
3. Orang yang jarang/tidak pernah olahraga.
4. Orang yang jarang/malas makan sayur.
5. Orang gemuk
6. Orang yang jarang terpapar/terkena sinar
matahari. ( Jika anda seorang muslimah yang berjilbab sepanjang
hari, anda sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu ‘ berjemur’ atau
beraktivitas di bawah sinar matahari setiap pagi, di saat anda
sedang tidak berjilbab. Sinar ultraviolet dari matahari yang langsung menerpa
kulit wajah, lengan, dan betis anda, akan mengaktifkan
vitamin D dalam darah untuk memperkuat penyerapan
kalsium dari makanan/minuman di dalam usus. Ayo silahkan pilih, mau putih mulus
seperti putri salju yang nantinya kena keropos tulang, atau si
manis hitam dikit tapi bertulang sehat sampai tua ). :-)
Tulang- persendian yang cenderung mengalami
keropos tulang dan pengapuran tulang adalah :
- Tulang-tulang belakang di daerah tengkuk
- Tulang-tulang belakang di daerah punggung bawah
- Sendi bahu
- Tulang dan sendi panggul/pinggul
- Sendi lutut
- Tulang tumit, baik di belakang tumit maupun di telapak tumit.
Kelebihan berat badan dan kegemukan akan
memberikan beban/tekanan yang berlebihan pula terhadap tulang, sendi, otot, atau
urat di bagian tubuh yang berfungsi sebagai penopang.
Oleh karena itu, keluhan rematik
karena kegemukan cenderung terjadi di bagian :
- Telapak kaki, khususnya telapak tumit.
- Sendi lutut.
- Sendi panggul/pinggul.
- Punggung bawah.
Jika anda perhatikan lingkungan sekitar anda,
sanak famili anda, kasus rematik karena kegemukan ini cukup sering dijumpai !
Bisa saja kadar asam urat mereka normal, tulang mereka belum keropos dan belum
mengalami pengapuran, tapi kegemukan ini saja sudah cukup menjadi penyebab
keluhan rematiknya. Untuk kasus demikian, jalan keluar terbaiknya adalah
menurunkan berat badan, bukan obat rematik, bukan obat asam urat !
Cegah rematik, “lupakan rematik”
.
Bangsa kita mungkin mengenal kata rematik sejak
tahun 1596, sejak bangsa Belanda mendatangi dan menjajah kita. Selama ini pula
mayoritas dari kita telah salah paham dan salah pakai istilah rematik dan asam
urat ini. Selama ini pula telah sering terjadi kesalahan pengobatan dan
pengeluaran biaya yang sia-sia.
Kini waktunya menghapus kesalahan masa lalu dan
mengurangi ‘ obral kata ‘ dan ‘ obral obat ‘ rematik dan asam urat.
Dengan pemahaman yang benar tentang rematik ini,
kita tahu ;
- Rematik itu macam-macam penyebabnya.
- Rematik itu sangat erat berkaitan dengan pola hidup dan kebiasaan kita.
- Rematik itu bisa menyerang segala usia, dari remaja sampai usia lanjut.
- Rematik itu bisa berbeda-beda pengobatannya.
- Rematik itu bisa dicegah !
0 komentar:
Posting Komentar