Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 03 Juni 2013

Bedakan Asam Urat dengan Rematik



Bedakan Asam Urat dengan Rematik



Dari Sabang sampai Merauke, masyarakat kita cukup akrab dengan kata “rematik” dan “asam urat”. Tapi sesungguhnya terdapat kesalahpahaman secara nasional terhadap kedua istilah medis ini. Orang sering dengan mudah memvonis rematik dan asam urat untuk semua keluhan pegal / sakit / nyeri/ kaku pada tulang-persendian, otot, dan urat. Kesalahpahaman ini juga berakibat luas dalam hal kesalahan pengobatan dan biaya yang terbuang percuma. Asam urat itu bagian dari rematik, tapi orang yang rematik belum tentu akibat asam urat

Rematik merupakan gejala penyakit ; rematik selalu ada penyebabnya .

Rematik berarti rasa pegal / sakit / nyeri / kaku pada tulang-persendian, urat, atau otot. Keluhan rasa sakit inilah yang sebenarnya disebut rematik. Ini berarti, rematik itu selalu ada penyebabnya.
Penyakit-penyakit yang paling banyak/sering menimbulkan rematik adalah :
1. Keropos tulang ( Osteoporosis ) dan pengapuran tulang.
2. Asam urat berlebih dalam darah ( Hiperurisemia ).
3. Cedera/trauma fisik ; misalnya saat olahraga, saat mengangkat beban berlebihan, atau karena jatuh terpeleset /             jatuh terduduk, atau akibat kecelakaan lalu lintas.
4. Kelebihan berat badan atau kegemukan.
5. Urat saraf terjepit.
6. Dan lain-lain.
Jadi, jika anda atau anggota keluarga anda divonis oleh dokter, ” Ini sakitnya rematik Bu/Pak ” , jangan langsung berpuas dahulu. Harus dituntaskan, rematiknya karena apa. Jika kita sudah paham betul penyebab rematiknya, otomatis jalan keluar dan obat  yang dipilih juga tepat.

Asam urat atau keropos tulang+pengapuran ? Apa bedanya ?

Memastikan apa penyebab rematik sangatlah penting. Tiap penderita bisa berbeda-beda penyebabnya. Misalnya, ada empat orang mempunyai keluhan rematik pada sendi lutut, tapi  penyakit mereka masing-masing bisa saja berbeda. Mungkin si A karena keropos tulang dan pengapuran, si B karena asam urat, si C karena kegemukan, si D karena pernah mengalami cedera. Seseorang yang mengalami keluhan rematik juga bisa saja menderita beberapa penyebab sekaligus, misalnya karena asam urat dan kegemukan, karena keropos tulang dan asam urat, atau gabungan ketiganya.

Asam Urat ( Uric Acid )

Kadar asam urat berlebih dalam darah ( Hiperurisemia ) umumnya disebabkan oleh dua hal :
1. Kelebihan konsumsi makanan berprotein tinggi, baik hewani maupun nabati.
2. Gangguan/berkurangnya fungsi ginjal, sehinga berkurang pembuangan asam urat dari dalam darah ke dalam                   urin.
Penyebab terbesar dari kelebihan asam urat adalah kesalahan kebiasaan makan tadi ; oleh karena itu, asam urat dapat diderita oleh anak-anak remaja sampai usia lanjut. Kadar  normal asam urat dalam darah  adalah  3,5 - 6,5 mg/dl , atau maksimal 7 mg/dl. Jika anda ingin memastikan seseorang menderita asam urat atau tidak, cukup dengan pemeriksaan darah. Di negara kita saat ini, biaya pemeriksaan kadar asam urat berkisar antara             Rp 25.000,- sampai Rp 35.000,-
Bagian tubuh yang cenderung menderita asam urat adalah :
  • Pangkal jari-jari kaki dan tangan
  • Punggung kaki
  • Pergelangan kaki dan pergelangan tangan
  • Sendi lutut dan sekitarnya
  • Sendi siku lengan
Jika asam urat sudah terlalu tinggi, biasanya akan timbul pembengkakan di daerah urat dan sendi yang terlibat, yang bisa membuat penderita sulit bergerak/berjalan, bisa disertai demam, sakit kepala, sering kramp otot betis ( bahasa nasional kita : “naik betis” )’ bahkan gatal-gatal seluruh tubuh. Asam urat yang terlalu tinggi umumnya juga menimbulkan keluhan pegal-pegal di seluruh tubuh, termasuk daerah punggung bawah.
Asam urat yang terus-menerus tinggi juga berpotensi menimbulkan endapan kristal asam urat di dalam ginjal dan di dalam urat. Endapan atau timbunan di dalam ginjal akan membentuk batu ginjal. Endapan di dalam urat akan membentuk tonjolan di bawah kulit di daerah urat yang bersangkutan, yang dalam bahasa medis disebut “tophus/tophi”.
Keluhan rematik pada asam urat cenderung bersifat menetap. Artinya, walaupun sendi yang terlibat kita istirahatkan/diamkan, sakitnya cenderung tidak menghilang, terutama selama kadar asam uratnya masih tinggi.

Keropos tulang dan ( sekaligus ) pengapuran tulang.

Bukankah keropos dan pengapuran tulang adalah dua proses yang berlawanan ? Bukan.
Keropos tulang berarti kekurangan zat kapur ( Kalsium/Calc ) di dalam tulang. Tulang yang keropos akan mengecil, atau menciut, atau berkerut, atau memipih. Akibatnya, permukaan dan tepi/pinggir tulang yang keropos itu akan menjadi kasar, tajam, menonjol, atau meruncing. Tonjolan atau runcingan yang terdapat pada tulang yang sudah keropos itulah yang disebut pengapuran. Jadi ini adalah dua proses yang berlangsung secara simultan/bersamaan, dengan sebab yang sama : kurang zat kapur dalam tulang. Semakin keropos sepotong tulang, semakin hebat pengapurannya.
( Hmm……., rumit betul ya ? Kalau pembaca belum mengerti  juga, bayangkanlah dua potong batangan sabun pewangi ruangan/mobil. Sabun yang baru ibarat tulang yang sehat ; sabun yang sudah lama/aus/kering ibarat tulang yang sudah keropos dan mengalami pengapuran. Hmm……., jadi mudah bukan ? )
Pengapuran tulang inilah yang menimbulkan rasa sakit/nyeri pada urat ataupun sendi, karena ia menekan/bergesekan dengan urat pembungkus sendi, terutama di saat ada pergerakan atau saat ada beban terhadap sendi. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa rematik/nyeri yang disebabkan oleh keropos tulang dan pengapuran cenderung berkurang/hilang jika sendi yang sakit di istirahatkan/diamkan, dan cenderung lebih hebat dirasakan oleh orang gemuk daripada orang kurus.
Keropos tulang dan pengapuran cenderung diderita oleh :
1. Orang usia lanjut, sekitar 45tahun ke atas.
2. Wanita, karena sebagian kalsium terpakai/terbuang di saat menstruasi, kehamilan, dan persalinan.
3. Orang yang jarang/tidak pernah olahraga.
4. Orang yang jarang/malas makan sayur.
5. Orang gemuk
6. Orang yang jarang terpapar/terkena sinar matahari. ( Jika anda seorang muslimah yang berjilbab sepanjang                     hari, anda sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu ‘ berjemur’ atau beraktivitas di bawah sinar matahari                   setiap pagi, di saat anda sedang tidak berjilbab. Sinar ultraviolet dari matahari yang langsung menerpa kulit                     wajah, lengan, dan betis anda, akan mengaktifkan vitamin D dalam darah untuk memperkuat penyerapan                         kalsium dari makanan/minuman di dalam usus. Ayo silahkan pilih, mau putih mulus seperti putri salju yang                   nantinya kena keropos tulang, atau si manis hitam dikit tapi bertulang sehat sampai tua ).    :-)
Tulang- persendian yang cenderung mengalami keropos tulang dan pengapuran tulang adalah :
  • Tulang-tulang belakang di daerah tengkuk
  • Tulang-tulang belakang di daerah punggung bawah
  • Sendi bahu
  • Tulang dan sendi panggul/pinggul
  • Sendi lutut
  • Tulang tumit, baik di belakang tumit maupun di telapak tumit.
Kegemukan : Sebuah penyebab rematik yang penting dan sering !
Kelebihan berat badan dan kegemukan akan memberikan beban/tekanan yang berlebihan pula terhadap tulang, sendi, otot, atau urat di bagian tubuh yang berfungsi sebagai penopang.
Oleh karena itu, keluhan rematik karena kegemukan cenderung terjadi di bagian :
  • Telapak kaki, khususnya telapak tumit.
  • Sendi lutut.
  • Sendi panggul/pinggul.
  • Punggung bawah.
Berhubung penyebabnya adalah kelebihan berat badan atau kegemukan, keluhan ini tentu saja bisa dialami oleh segala usia, dari anak-anak remaja yang gemuk sampai orang tua yang gemuk.
Jika anda perhatikan lingkungan sekitar anda, sanak famili anda, kasus rematik karena kegemukan ini cukup sering dijumpai ! Bisa saja kadar asam urat mereka normal, tulang mereka belum keropos dan belum mengalami pengapuran, tapi kegemukan ini saja sudah cukup menjadi penyebab keluhan rematiknya. Untuk kasus demikian, jalan keluar terbaiknya adalah menurunkan berat badan, bukan obat rematik, bukan obat asam urat !

Cegah rematik, “lupakan rematik” .

Bangsa kita mungkin mengenal kata rematik sejak tahun 1596, sejak bangsa Belanda mendatangi dan menjajah kita. Selama ini pula mayoritas dari kita telah salah paham dan salah pakai istilah rematik dan asam urat ini. Selama ini pula telah sering terjadi kesalahan pengobatan dan pengeluaran biaya yang sia-sia.
Kini waktunya menghapus kesalahan masa lalu dan mengurangi ‘ obral kata ‘ dan ‘ obral obat ‘ rematik dan asam urat.
Dengan pemahaman yang benar tentang rematik ini, kita tahu ;
  • Rematik itu macam-macam penyebabnya.
  • Rematik itu sangat erat berkaitan dengan pola hidup dan kebiasaan kita.
  • Rematik itu bisa menyerang segala usia, dari remaja sampai usia lanjut.
  • Rematik itu bisa berbeda-beda  pengobatannya.
Dan yang terpenting ;
  • Rematik itu bisa dicegah !

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India